Sabtu, 06 Desember 2014

SJ Sejarah Berdirinya Syi'ar Jalanan Untukmu Banjarmasin Banua BUNGAS



Ditengah ramainya lalu lintas kendaraan jalan raya di jl, pangeran antasari dan sibuknya orang-orang dengan berbagai keperluan di kota Banjarmasin masih terlihat beberapa anak kecil dan remaja mencari nafkah dilampu merah dengan cara mengamen memakai gitar dan ada juga hanya dengan alat seadanya bahkan ada juga dengan cara menadahkan tangan mengetuk kaca-kaca mobil dengan wajah miris.

Mereka anak kecil yang mencari nafkah disana terlihat sudah terbiasa memakai baju lusuh, tidak di cuci berhari-hari, tidak memakai sandal dan menjadikan lampu merah sebagai area taman bermain, lari kesana-kemari tidak takut bahaya yang sewaktu-waktu bisa merenggut nyawa mereka. Berbeda halnya dengan para remaja yang biasa mengamen mereka berpenampilan layaknya orang gaul dari negeri barat dengan gaya rambut di potong tren masa kini, memakai bonel ditelinga , tubuh bertato , celana robek-robek , membawa gitar layaknya artis yang hendak naik panggung.

 Dunia mereka adalah dunia yang keras sering berurusan dengan masalah criminal bermasalah dengan satpol pp dan polisi serta dipandang pemerintah (dinsos kota Banjarmasin) orang-orang yang nakal dan gagal. Disamping itu memang karena mereka dekat dengan yang namannya penyakit masyarakat seperti mabuk, penyalahgunaan obat-obatan seperti zinet dll, bahkan yang termurah adalah penyalahgunaan lem fox dengan cara di hirup, anak kecil yang mulai merokok dll . serta anacaman anak kecil yang akan di prediksikan oleh anak-anak jalanan kalo besar dijalanan ini biasanya laki-laki jadi preman cewek jadi pelacur. Luar biasa dan apa yang sedang terjadi dengan hati ini sehingga orang-orang yang belum sadar dan seharusnya perhatian dan menyelamatkan nasib anak bangsa masa depan karena mau tidak mau kita harus mengakui karena mereka adalah bagian dari anak negeri kita.

Penulis berfikir apa yang bisa dibantu untuk mereka ? mencoba menganalisis masalah ini cara-cara yang seharusnya dapat dilakukan secara tepat dan benar untuk mereka, teringatlah kepada sosok yang mulia yang penuh kasih terhadap manusia yang sayang dengan orang-orang miskin dan anak yatim sang panglima perang yang gagah berani dengan perjuangannya yang berat dan seorang diplomator yang ulung yaitu Sayyidina Nabi Muhammad SAW. Akhirnya penulis menemukan solusi “orang banjar ini paling pintar mengaji” gimana kalo ditawarkan kepada mereka belajar mengaji membaca al-qur’an. Setelah berfikir seperti itu mulailah selang beberapa hari dari ide itu memberanikan diri turun kejalan di lampu merah. Waktu itu malam hari sekitar ba’da isya para remaja mengamen di lampu merah dengan tato dan badan besar sebagian dari mereka serta ada salah satu dari mereka yang mabuk berat dengan badan berbau alcohol.

 Penulis duduk dan mengamati di seberang toko dekat lampu merah, lewatlah tukang bakso keliling sambil menikmati bakso dan tangan yang bergetar ketika menyuap santapan karena didepan melihat pemandangan yang tak biasa disaksikan oleh seorang anak yang baru masuk kuliah semester 1 yang baru lulus sma dan dari kampung hulu sungai. Saya memutuskan untuk pulang ke kost. Melihat pengalaman yang baru dirasakan itu. terfikirlah perjuangan ini belum ada apa-apanya dibandingakan perjuangan seorang panglima pemberani yaitu Nabi SAW.
Dikesempatan berikutnya malam hari di lampu merah Allah swt menganugrahkan kemudahan untuk penulis dengan berhasil mendekatkan diri dengan salah satu anak dari anak jalanan di lampu merah jl.p.antasari, duduk bersama di trotoar lampu merah layaknya anak jalanan yang sedang mencari nafkah saya bertanya kepada mereka “ding ini salah siapa pemerintah ya?” jawab mereka satu-satu “kada tahu” (tidak tahu). Saya berfikir wah ini ketinggian saya salah buat pertanyaan . akhirnya saya berinisiatif meminta mereka untuk membeli makanan dan minuman untuk makan bersama-sama sisanya beli sandal pian ya. Karena anak yang saya suruh itu tidak pakai sandal saat itu. Alhamdulillah dia membawa makanan dan minuman untuk saya dan anak-anak jalanan dan dia memakai sandal baru. Anak-anak jalanan yang lain mendekat, kami pun makan cemilan bersama di trotoar dengan berbinacang-bincang santai dan saya mengenalkan diri padahal disitu orang-orang dengan kendaraannya lalu lalang entah apa yang mereka fikirkan ketika melihat kejadian waktu itu. Layaknya makan di restoran mahal dengan tenang dan nikmat bersama orang yang dicintai perasaan bahagia dan tak terkira padahal keadaan di lampu merah itu berbeda 100%. Malam-malam berikutnya saya masih memakai cara itu dengan membeli makan dan berkenalan dengan anak jalanan lainya dan masih sama makannya di trotoar lampu merah. Akhirnya tepatlah kesempatan saya untuk menawarkan belajar mengaji membaca al-qur’an dengan cara jitu setelah membaca buku Diplomasi Nabi Muhammad Saw. Alhamdulillah mereka menerima awalnya 7 anak dan sampai 12- 15 anak mau ikut belajar. Awal pengajian pertama kami di pinjami tempat di kantor pasar uptd sentra pasar antasari oleh Pak Aziz (Ketua Kantor Pasar) sampai-sampai disana disediakan makanan dan minuman untuk anak jalanan yang ikut belajar dua minggu berlangsung saya masih sendiri mengisi pengajian anak jalanan turun malam jum’at mereka tertarik dengan metode yang dibawakan yaitu belajar membaca al-qur’an dan curhat kehidupan serta makan bersama santai.

Saya memutuskan mencari teman dikampus untuk kegiatan ini Allah mempertemukan saya dengan Ahmad Zaini (Pemberi Nama Komunitas Mahasiswa Peduli Anak Jalanan “SYI’AR Jalanan”) Hairin Najerin , Abdurrahman merka adalah kawan-kawan satu local di IAIN Fak. Tarbiyah Jur.Pendidikan Bahasa Arab 2012. Kami turun bersama-sama dalam pengajian anak jalanan setiap malam jum’at.

Kami juga mulai memperkenalkan komunitas ini kepada kawan-kawan dikampus dan mulai melebarkan sayap dengan kegiatan-kegiatan creative yang membawa nama anak jalanan. Mulailah banyak kawan-kawan mahasiswa yang semakin peduli dengan anak jalanan yang di bina SYI’AR Jalanan. Mulai dari membawa anak jalanan ke kegiatan kampus, acara-acara ormas, acara-acara kegiatan creative dari program SYI’AR Jalanan dan perjuangan untuk peduli terhadap nasib anak jalanan dari pendidikan sampai kesehatan mereka serta hak mereka sebagai warga Negara Indonesia. Sudah dari tahun 2012 yang lalu di jalankan perjuangan untuk anak jalanan dengan tetap istiqomah dengan Pendidikan Agama dan dengan Warna Kegiatan-Kegiatan Creative dari program SYI’AR Jalanan .Terciptalah konsep yang tepat untuk anak jalanan Banjarmasin “Bebas dan Terbina”. Dengan cara KOMPAK dari Pembina SYI’AR Jalanan , Anak jalanan terbina, Aktivis Organisasi dan Pemerintah.        
Perjuangan ini akan terus dilanjutkan dengan ide-ide yang terkonsep, terstruktur dan cemerlang dan memiliki dampak positive yang luar biasa bagus, serta tenaga dan pengorbanan dari relawan untuk anak jalanan , dan do’a serta bantuan dari seluruh pihak demi tujuan sampai kata “Sukses Bersama” kami raih. Inilah dedikasi untuk mu Banjarmasin Banua BUNGAS. 

By. SYI’AR Jalanan (Komunitas Mahasiswa Peduli Anak Jalanan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar